Selasa, 17 Januari 2012

Tugas Penelitian BAB II


BAB II
METODOLOGI PENELITIAN


A.    Operasional Konsep
Menurut peneliti setelah membaca kerangka teori bahwa yang dimaksud dengan definisi operasional adalah suatu pembatasan atau perincian kegiatan operasi yang dilakukan untuk mengukur variabel dan indikator. Sedangkan definisi konsep adalah suatu pembatasan akan pengertian dari masing-masing variabel yang merupakan definisi dari apa yang diamati sebagai suatu konsep yang menentukan antara variabel-variabel mana anda ingin menentukan adanya hubungan empiris.
Sedangkan untuk konsep pemuasan terhadap khalayak terbagi menjadi dua, yaitu Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO). Kepuasan khalayak terhadap penggunaan media diukur dari kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang dicari Gratification Sought  dan kepuasan yang diperoleh Gratification Obtained.

B.    Tipe dan Jenis Penelitian
Tipe penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan tingkat analisis deskriptif. Peneliti menggunakan analisis deskriptif karena penelitian deskriptif hanyalah bertujuan untuk mengetahui tingkat Gratification Sought dan Gratification Obtained dari menonton program acara Hitam Putih, serta juga memaparkan ada tidaknya kesenjangan antara Gratification Sought dan Gratification Obtained motif dalam menonton program acara Hitam Putih.



C.    Populasi dan Sampel Penelitian
1.    Populasi
Populasi penelitian ini merupakan keseluruhan dari unit analisis, yaitu individu-individu yang diteliti. Dalam penelitian ini yakni meliputi warga Desa Rangkah Kidul RT 18 RW 01 khususnya para remaja putri usia 17 tahun ke atas dan ibu-ibu rumah tangga sesuai dengan target audiens acara Hitam Putih Trans 7.

2.    Sampel
Peneliti menggunakan sampling  probability area random. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian data di lapangan. Dari populasi awal Kota Sidoarjo, peneliti memilih secara random dan terpilih Desa Rangkah Kidul RT 18 RW 01.
Sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 80 orang dari jumlah populasi yang diperoleh data sekunder, yakni sebesar 300 KK.

Konseptualisasi Masalah Penelitian (Question Research)

A. Perumusan Masalah
Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.

Perumusan masalah penelitian dapat dibedakan dalam dua sifat, meliputi perumusan masalah deskriptif, apabila tidak menghubungkan antar fenomena dan perumusan masalah eksplanatoris, apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih fenomena.
Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut yaitu:
  1. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
  2. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan. 
  3. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.
  4. Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian
Bentuk Rumusan Permasalahan

  1. bentuk satu pertanyaan (question)
  2. bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh beberapa pertanyaan yang spesifik
  3. bentuk satu penyataan (statement) disusul oleh beberapa pertanyaan (question)
  4. bentuk hipotesis; dan bentuk pernyataan umum disusul oleh beberapa hipotesis
Sementara itu langkah-langkah penelitian antara lain :
  • Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
  • Penelaahan kepustakaan
  • Penyusunan hipotesis
  • Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variabel-variabel
  • Pemilihan atau pengembangan alat-alat pengambilan data
  • Penyusunan rancangan penelitian
  • Penentuan sampel
  • Pengumpulan data
  • Pemecahan dan analisis data
  • Interpretasi hasil analisis
  • Penyusunan laporan
Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi sifat yang dapat dinyatakan dengan jumlah atau besaran yang bernilai kategorikal. Pengertian yang lainnya adalah karakteristik obyek yang dapat diklasifikasikan ke dalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi. Sedangkan menurut Kerlinger di dalam Emory dan Coper (1991), variabel adalah simbol dimana suatu bilangan atau nilai diberikan pada simbol tersebut. Variabel-variabel tersebut bisa diklasifikasikan dalam beberapa jenis, diantaranya adalah:

1.     Variabel diskrit dan variabel kontinyu. Nilai numerik yang diberikan pada variabel didasarkan pada sifat yang beragam. Misalnya untuk variabel yang bersifat dikotomi mempunyai 2 nilai yang menunjukkan ada atau tidak adanya sifat tertentu, contohnya pria-wanita, pengangguran-bukan pengangguran. Variabel juga bisa terdiri dari dua kategori, misalnya, suku, agama, jenis perusahaan, dan lain-lain. Semua variabelvariabel dalam bentuk kategori-kategori tersebut disebut variabel diskrit. Sedangkan pendapatan, suhu, umur, nilai ujian adalah contoh-contoh variabel kontinyu.

2.     Variabel bebas (independent) dan variabel tak bebas (dependent). Jenis variabel ini terutama digunakan dalam menganalisis hubungan antara variabel, yaitu variabel tak bebas dipengaruhi oleh variabel tak bebas. Misalnya, gaya kepemimpinan (variabel bebas) akan mempengaruhi kinerja atau kepuasan kerja (variabel tak bebas).
3.    Variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio. Pengklasifikasian ini didasarkan pada tingkat pengukurannya, yang akan dijelaskan secara lengkap pada berikutnya.
4.     Variabel kuantitatif dan kualitatif. Variabel kuantitatif menggunakan skala numerik atau metrik sehingga bisa ditransformasikan melalui operasi matematika dan analisis statistika yang lengkap. Sedangkan variabel kualitatif menggunakan skala non numerik (karakter atau string) atau non metrik. Teknik analisisnya, baik operasi matematika atau teknik statistikanya, relatif lebih terbatas dibandingkan variabel kuantitatif.
Variable “ is simply symbol or a concept that can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23). Symbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Contoh-contoh variable ialah: inteljen, prestasi belajar, warna, minat beli, promosi dan volume penjualan

Tipe-Tipe Variabel
a.   Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
Pada contoh di atas, “warna” adalah variable bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna merah sepeda motor dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut.

b.  Variabel Tergantung (dependent variable)
Variabel tergantung adalah variable yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas.
Pada contoh pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor, maka variable tergantungnya ialah “minat beli”. Seberapa besar pengaruh warna merah terhadap minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut.
Untuk meyakinkan pengaruh variable bebas warna merah terhadap minat beli maka warna merah dapat diganti dengan warna biru. Jika besaran pengaruhnya berbeda maka manipulasi terhadap varibel bebas membuktikan adanya hubungan antara varaibel bebas warna dan minat beli konsumen.

Senin, 16 Januari 2012

Tugas Penelitian BAB I

( Dosen Pengampu : Drs. Hadi Ismanto, M.Si. )


“Kepuasan Penonton Dalam Menonton Acara Hitam Putih Trans 7”
(Uses and Gratification)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
       Seiring dengan banyaknya bermunculan program acara Ligth Entertainment atau hiburan ringan seperti halnya bukan empat mata, ceriwis, beauty and aziz di stasiun televisi Trans 7 dan stasiun televisi lainnya yang setiap harinya selalu mengusung tema-tema  yang berbeda. Sehingga peneliti merasa sangat tertarik untuk menulis skripsi dengan tema “kepuasan penonton dalam menonton program acara Hitam Putih” dengan alasan bahwa selain terdapat  hal yang menarik yaitu pembawa acaranya yang juga sebagai seorang pesulap terkenal dapat membawakan acara yang dikemas dalam suasana yang sedikit seram diselingi dengan sulap dan canda yang variatif dan menghibur.
Bagi Trans 7, kehadiran program acara Hitam Putih di tengah-tengah masyarakat ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi khalayak yang menyaksikan, dalam rangka mengetahui lebih dalam sosok artis yang dihadirkan sebagai bintang tamu dalam program acara. Berkaitan dengan hal tersebut, seperti yang dikatakan oleh Davidson bahwa pada dasarnya khalayak adalah organisme yang aktif mengorganisasikan stimuli dan menuntut sesuatu dari komunikasi yang menerpa mereka, bukan sekadar penerima yang pasif. (Severin&Takard,1999:300)

Khalayak adalah sekumpulan individu yang mengharapkan sesuatu dari komunikasi yang menerpa mereka dan cenderung untuk menyeleksi semua yang dirasa berguna bagi dirinya. Disini audiens merupakan kumpulan individu yang menuntut sesuatu dari komunikasi yang menerpa mereka dan cenderung untuk memilih semua yang dirasa berguna baginya serta membuang segala yang mereka anggap tidak penting atau tidak sesuai dengan keinginan mereka. Pernyataan ini erat kaitannya dengan teori Uses and Gratifications yang menyatakan bahwa khalayak sebenarnya aktif dan selektif, kepuasan khalayak terhadap suatu program tertentu berkaitan dengan harapan dan kebutuhan audiensnya terhadap program tersebut.

Dari uraian diatas peneliti akan menggunakan teori Uses and Gratifications secara umum lebih melihat pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Dalam pengertian ini dapat dikatakan bahwa audiens menggunakan media karena adanya motif-motif atau kebutuhan tertentu dalam dirinya. Untuk memuaskan kebutuhannya tersebut maka audiens berusaha aktif untuk mencari media yang dapat memberikan kepuasan bagi kebutuhannya. Semakin audiens merasa dipuaskan, maka sering pula ia menggunakan media tersebut.
Frank Bioca mengungkapkan 5 karakteristik audiens yang aktif yaitu :
  1. Selectivity : Audiens yang aktif melakukan pertimbangan dan seleksi untuk menentukan media yang akan mereka gunakan.
  2. Utilarinism : Audiens yang aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan mencapai tujuan mereka.
  3. Intentionality : Menunjukkan bahwa salah satu kegunaan media adalah memberi kepuasan.
  4. Involvement of Effort : Audiens mengkuti dan berpikir dengan aktif dan aktif menggunakan media.
  5. Impervious to Influence : Khalayak atau audiens tidak mudah di persuasi oleh media tunggal. (Littlejhon,1999:377)

Harapan dan motif itulah yang melatar belakangi penggunaan media massa untuk memenuhi kebutuhannya. Jika program informasi tertentu mampu memenuhi harapan khalayak maka kepuasan pun akan tercipta. Namun jika audiens merasa tidak puas dengan program tertentu, maka mereka pun akan mencari kepuasan dari suatu program lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti apakah audiens mendapatkan kepuasan dari menonton program acara Hitam Putih peneliti juga akan mencari tahu ada atau tidaknya kesenjangan antara kebutuhan yang di inginkan dengan kepuasan yang didapatkan khalayak dari menonton acara Hitam Putih.
Kepuasan yang didapatkan khalayak dalam menggunakan media dapat diukur dengan dua konsep dalam teori Uses and Gratification, yaitu Gratification Sought dan Gratification Obtained. Gratification Sought adalah motif menggunakan media, sedangkan Gratification Obtained adalah kepuasan nyata yang diperoleh setelah audiens menggunakan media massa. Dengan kata lain, Gratification Sought merupakan motif yang melatarbelakangi individu dalam menggunakan  media massa. Sedangkan Gratification Obtained merupakan kepuasan yang diperoleh individu setelah menggunakan media massa. Dari dua konsep ini terdapat kesenjangan yang dapat mendeskripsikan kepuasan yang diperoleh individu setelah menggunakan media tertentu.
Pada penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah warga desa Rangkah Kidul Sidoarjo yang menyaksikan acara Hitam Putih dengan kualifikasi remaja laki-laki dan para ibu rumah tangga.
B.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan diatas dapat ditarik permasalahan sebagai berikut :
-    Apakah ada kepuasan bagi penonton dalam menonton program acara Hitam Putih di Trans 7 ?

C.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kepuasan penonton dalam menonton program acara Hitam Putih di Trans 7 ?

D.    Manfaat Penelitian
1.    Manfaat Praktis
Memberikan masukan bagi pihak televisi mengenai motif apa saja yang mendasari pemilihan program acara Hitam Putih dan selanjutnya memberikan gambaran tentang kesenjangan antara kepuasan yang dicari dan kepuasan yang didapatkan penonton pada acara Hitam Putih. Kedua hal penting tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah bahan pertimbangan bagi pihak Trans 7 atau media televisi lainnya, untuk membuat dan atau mengemas suatu program acara Entertainment khususnya terkait dengan format dan content yang lebih baik dan memuaskan lagi.
2.    Manfaat Teoritis
Untuk mengetahui lebih jauh aplikasi dan teori-teori komunikasi yang digunakan dalam situasi dan konteks penelitian ini, dimana nantinya diharapkan dapat memberikan masukan bagi disiplin ilmu komunikasi.

3.    Manfaat Akademis
Untuk memberikan informasi terhadap masyarakat tentang kehidupan sehari-hari dan seluk beluk mengenai kehidupan para aris bintang tamu atau narasumber dalam program acara.

E.    Tinjauan Pustaka
1.    Kerangka Teori
A.    Pengertian Komunikasi secara umum
Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik secara individu maupun secara kelompok dakam kehidupan sehari-hari atau tidak berkomunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Sejak manusia dilahirkan manusia sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Selain itu komunikasi juga diartikan pula sebagai hubungan atau dapat diartikan lain saling bertukar pikiran atau pendapat.

Willbur Schramm : Apabila kita mengadakan komunikasi maka kita harus mewujudkan persamaan antara kita dengan orang lain. Kita mengetahui bahwa pada dasarnya komunikasi itu adalah proses. Suatu proses komunikasi bersifat dinamis, tidak statis. (Widjaja, 2000:26)

Carl I. Hovland : komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk mengubah tingkah laku orang lain. Jadi, dengan demikian komunikasi itu adalah persamaan pendapat, dan untuk kepentingan itu seseorang harus mempengaruhi orang lain atau lawan bicaranya terlebih dahulu sebelum orang lain itu berpendapat, bersikap, dan bertingkah laku yang sama dengan kita. (Widjaja, 2000:26-27)
B.    Unsur-unsur Komunikasi
Apabila kita berbicara tntang komunikasi, maka pikiran kita akan selalu terarah kepada unsur-unsur komunikasi sebagai berikut :
a.    Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam usaha rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber berupa orang, lembaga, buku, media, dan atau dokumen.
b.    Komunikator
Setiap orang ataupun kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai proses, dimana komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya.
c.    Pesan
Pesan adalah keseluruhan isi dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan (tema) yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mempersuasi atau mempengaruhi dan mengubah sikap serta tingkah laku komunikan.

d.    Channel/saluran
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasanya juga disebut sebagai media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian :
  • Media umum : ialah media yang digunakan oleh segala bentuk komunikasi. Contohnya; radio dan sebagainya.
  • Media massa : adalah media yang digunakan untuk komunikasi massal. Disebut demikian karena sifatnya yang massal misalnya; pers, radio, film, televisi.
e.    Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yang sikap dan tingkah laku seseorang sesuai atau tidaknya dengan apa yang kita inginkan apabila sikap dan tingkah laku orang lan itu sesuai, maka berarti berhasil, demikian juga sebaliknya. Efek ini sesungguhnya dapat dilihat dari : personal opinion, public opinion, majority opinion (Widjaja, 2000:30-38)

C.    Teori Uses and Gratification dan Khalayak Aktif
Khalayak adalah organisme yang aktif mengorganisasikan stimuli dan menuntut sesuatu dari komunikasi yang menerpa mereka, bukan sekadar penerima yang pasif. Khalayak juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang mengharapkan sesuatu dari komunikasi yang menerpa mereka dan cenderung untuk menyeleksi semua yang dirasa berguna bagi dirinya. Dalam penelitian media massa, terdapat dua konsep khalayak, yaitu khalayak aktif dan khalayak pasif. Audiens pasif adalah khalayak yang mudah dipengaruhi secara langsung oleh media, sedangkan audiens aktif melihat khalayak lebih membuat keputusan tentang bagaimana menggunakan media.
Dalam pengertian khalayak aktif juga terdapat pemahaman bahwa khalayak juga bersifat selektif terhadap terpaan media massa. Perilaku selektif adalah kecenderungan khalayak untuk membuka dirinya atau menghadiri isi pesan media massa sesuai dengan perilaku mereka sebelumnya. Dengan selektifitas ini, terjadi sebuah proses keterlibatan seleksi non random dari satu atau lebih perilaku, persepsi ataupun kognitif hal lain yang berhubungan dengan media. Khalayak aktif dan selektif ini didasari pada asumsi bahwa setiap individu memiliki motif-motif dan harapan-harapan tertentu dalam mengkonsumsi media massa. Oleh karena itu, jika program informasi tertentu mampu memenuhi harapan khalayak maka kepuasan pun tercipta. Namun jika audiens merasa tidak puas dengan program tertentu, maka mereka pun akan mencari kepuasan dari suatu program lainnya.

Pengertian Konsep, Konstruk, Variabel, Proposisi dan Teori

Konsep : adalah suatu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau suatu ide (gagasan) tertentu. Baley menyebutnya sebagai mental image atau persepsi, contoh : buku.
 
Konstruk : adalah konsep yang mempunyai tingkat abstraksi tinggi karena kita tidak dapat secara langsung apa yang digambarkan konsep itu.

Variabel : adalah konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Contoh : angka; usia, kepadatan penduduk. Kata-kata; jenis kelamin.
 
Proposisi : adalah pernyataan tentang suatu konsep atau lebih.
 
Hipotesa : adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih ahrus di uji kebenarannya.
 
Teori : adalah proposisi yang memberikan penjelasan atas gejala. Teori merupakan penjelasan atau rumusan yang pada umumnya benar.
 
Fakta : adalah penjelasan yang secara empirik benar. Fakta adalah sesuatu yang sesuai kenyataan. Data adalah hasil penelitian atau pengamatan yang menjadi dasr untuk menarik kesimpulan lebih lanjut.
Asumsi adalah serangkaian pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Misal makin besar A, makin besar B.

Pengertian Penelitian

 Adalah suatu proses ilmiah yag terdiri dari pemilihan masalah penelitian, penelusuran teori, merumuskan desain, mengumpulkan data, menganalisis dans serta membuat laporan penelitian.
Sementara menurut para ahli pengertian lain sebagai berikut :
  1. Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan (Parson, 1946)
  2. Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalail atau hokum (John, 1949)
  3. Penelitiana dalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang terpadu. (Dewey, 1936)
Mengapa penelitian dilakukan?
Penelitian dilakukan untuk mencari kebenaran, kebenaran adalag sesuai dengan kenyataan, perjanjian, dan konsensus/kesepakatan umum.
Sementara itu tujuan penelitian ada 3 yaitu :
  1. Penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang benar-benar baru yang sebelumnya belum diperoleh.
  2. Pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya kerancuan atau keraguan terhadap informasi atau penelitian sebelumnya.
  3. Pengembangan, berarti penelitian berfungsi untuk mengembangkan jenis penelitian sebelumnya.